sek lagi judul
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
" Lelaki yang bersahaja, yang ingin membuat coret coretan yang tidak bermakna, dengan segala keterbatasan kemampuan yang ada "
Rabu, 25 Januari 2012
Antara Nilai UAS dan Intelektualitas
Oleh : Wiwin Darmiyati (Kedaulatan Rakyat , Selasa 24 Januari 201)
elum lama ini, mahasiswa disibukkan tugas-tugas akhir dan kegiatan belajar untuk menunjang nilai Ujian Akhir Semester. Nilai Ujian Akhir Semester atau yang lebih familier dengan sebutan UAS, ada yang menganggap bahwa nilai sangatlah penting dan wajib tinggi untuk tiap mata kuliah (baca: nilai A). Namun, ada pula menganggap nilai ujian adalah sebuah tolak ukur kemampuan potensi akademik seseorang mahasiswa selama satu semester. Kualitas otak, tidak dapat di ukur dengan sebatas nilai A, B, C, atau D. Sekali pun itu adalah perhitungan sejak nilai awal, daftar hadir, presentasi dan |
Jumat, 13 Januari 2012
Rabu, 11 Januari 2012
Kisah Teladan Kedua SEDEKAH DARI RASULULLAH
diambil dari buku tarikh kelas X
Seorang laki laki dating menghampiri Rasulullah SAW. Ia oarng Madinah. Pada masa awal hijrah Rasulullah di Madinah, keadaan masyarakat belum makmur. Banyak orang miskin disana. Banyak peminta-minta. Laki-laki yang datang ke Rasulullah itu juga seorang peminta-minta.
“Berilah sedekah sekedarnya tuan”, pinta laki-lakiitu. Rasulullah SAW memberikan sedekah berupa makan untuk peminta-minta itu. “Hanya ini yang bias ku berikan”, kata Rasulullah. Syukurlahrezeki dari Allah. “Terima kasih, tuan”. Peminta-minta itu pergi, keesokan harin
Kisah Teladan Pertama Menerima Azab Karena Tidak Percaya Agama Tauhid ( ISLAM )
diambil dari buku tarikh kelas X
Orang yang sangat kurang ajar, namanya al-Aswad bin Abdi Yaghust. Ia masih paman Rasulullah dari pihak ibu. Akan tetapi, terhadap Rasulullah bukan main jahatnya. “itu dia orang yang merasa jadi raja di dunia!” katanya kaetika meliahat Rasulullah lewat, “Dia kira akan mewarisi kekaisaran Kisra di Persia”
Pada masa itu,kekaisaran Kisra di Persia adalah kerajaan yang sangat terkenal. Al-Aswad mengucapkan kalimat itu sebagai ejekan kepada Rasulullah dan kaum
Minggu, 08 Januari 2012
Dalam satu lembar kertas ternyata ada dua soal, tapi tak terlihat. "astagfirullah"
Tanggal 9 januari 2012, kujalini kehidupan seperti biasa. tidur pagi bangun pun pagi karena hari ini ada ujian Analisis Struktur Rangka, segala hal telah ku persiapkan dengan sebaik baiknya untuk mengerjakan soal ujian pada hari ini. Hari ini ujian di mulai jam 10.15, semalaman suntuk telah aku persiapkan untuk menghadapi ujian, walaupun yang aku lakukan ini tidak efektif untuk belajar. yaaaaaaaaaaaah jaman sekarang emang pinginnya yang instan. semalaman aku mempelajari materi ujian sampai jam 2.35 (pas aku liat jam terakhir) tapi masiah ada satu bab lagi yang harus aku pelajari,
Sabtu, 07 Januari 2012
Theodolit, Waterpass dan Statif
Theodolit DT-200
Fungsi dari bagian-bagian yang terdapat pada pesawat theodolit adalah sebagai berikut :
1. Teropong, berfungsi untuk membidik obyek pengukuran pada pengukuran poligon maupun situasi (mebidik rambu/jalon).
2. Visier, berfungsi untuk alat bantu bidikan kasar untuk mempercepat bidikan obyek.
3. Klem teropong, berfungsi untuk mengunci teropong terhadap sumbu II (terkunci pada arah vertikal).
4. Alat pelindung lingkaran vertikal, berfungsi untuk melindungi skala vertikal.
5. Sekrup pengatur fokus teropong, berfungsi untuk memperjelas obyek yang dibidik.
6. Sekrup pengatur ketajaman benang, berfungsi untuk memperjelas benang pada lensa (benang atas, benang tengah, benang bawah).
7. Lensa okuler (Pengamat), berfungsi untuk mengamati obyek bidik dan mengamati bacaan benang (pada rambu ukur).
8. Dudukan lampu, berfungsi untuk menempatkan lampu apabila sinar matahari kurang terang (cuaca gelap).
9. Sekrup penggerak halus vertikal, berfungsi menempatkan bacaan benang pada obyek (rambu) secara halus.
10. Reflektor, berfungsi untuk memantulkan cahaya menuju mikroskop bacaan sudut vertikal dan horisontal (pada theodolith digital bagian ini tidak ada).
11. Klem aldehide horisontal, berfungsi untuk mengunci perputaran teropong arah horisontal.
12. Ring piringan horisontal, merupakan skala sudut datar sehingga dapat dibaca bacaan sudut datar, dapat juga digunakan untuk menempatkan posisi sudut 00˚00’00”.
13. Klem sumbu repetisi, berfungsi untuk mengunci ring piringan horisontal sehingga ring piringan horisontal tidak mengikuti perputaran teropong arah horisontal (jika ingin langsung didapat sudut azimuth, maka ring ini dikunci setelah pesawat diarahkan ke utara kompas, kemudian klem aldehide horisontal dibuka).
14. Nivo kotak, berfungsi untuk mengetahui posisi pesawat benar-benar datar (sumbu I vertikal).
15. Sekrup A,B,C, berfungsi untuk mengatur nivo kotak maupun nivo tabung agar sumbu I vertikal.
16. Plat dasar theodolith, berfungsi untuk tempat landasan pesawat theodolith sehingga posisinya stabil.
17. Teropong obyektif, berfungsi untuk menangkap obyek yang dibidik sehingga bisa dibaca pada lensa okuler.
18. Mikrometer, berfungsi sebagai skup penunjuk skala pembacaan sudut horisontal dan vertikal pada bacaan menit dan detik (00’00”), setelah teropong diklem atau dikunci dan arah pesawat sudah tepat pada obyek.
19. Sekrup pengatur ketajaman sudut, berfungsi untuk memperjelas pembagian skala lingkaran tegak dan datar. Pada theodolith digital bagian ini tidak ada, karena bacaan sudut terdapat pada layar yang letaknya pada sisi luar pesawat.
20. Mikroskop bacaan lingkaran vertikal dan horisontal, berfungsi untuk membaca skala sudut tegak dan datar (pada theodolit digital bagian ini tidak ada).
21. Centering optik, berfungsi untuk mengecek kedudukan pesawat agar berada tepat di atas patok.
22. Dudukan kompas, berfungsi untuk menempatkan kompas.
23. Sekrup pengatur fokus centering optik, berfungsi untuk mengatur centering optik sehingga sumbu I (pesawat) tepat di atas patok.
24. Nivo tabung, berfungsi untuk mengetahui apakah pesawat sudah benar-benar datar .
25. Sekrup penggerak halus aldehide horisontal, berfungsi untuk menggerakkan pesawat arah horisontal secara halus setelah klem aldehide horisontal dikunci agar kedudukan benang pada pesawat tepat pada obyek yang dibidik.
Cara Penggunaan Pada Alat Theodolit sebagai berikut :
Sebelum alat digunakan di lapangan sebaiknya diperlukan pemahaman tentang fungsi dan cara pengaturannya. Pengaturan alat – alat tersebut adalah :
1. Tempatkan tripod atau statip di atas titik ukur.
2. Injak sepatu statif agar melesak dalam tanah (jika di atas tanah), tinggi statif disesuaikan dengan orang yang akan membidik dan permukaan kepala (meja) statip diusahakan relatif datar.
3. Ambil pesawat dan letakkan pesawat pada landasan, kemudian dikunci dengan pengunci pesawat.
4. Mengatur unting-unting agar posisi sumbu I tepat di atas patok (titik ukur).
5. Tiga buah sekrup A,B,C, kita atur tingginya kira-kira setengah panjang as.
6. Sejajarkan teropong dengan dua buah sekrup A dan B (kedudukan I), kemudian sekrup diputar searah (jika masuk, masuk semua; jika keluar, keluar semua), sambil dilihat kedudukan gelembung nivo tabung agar tepat di tengah-tengah skala nivo.
7. Putar teropong searah jarum jam, hingga kedudukan tegak lurus terhadap dua sekrup A,B, atau diputar 90˚ kedudukan II, kemudian putar sekrup C (tanpa memutar sekrup A,B), masuk atau keluar sambil dilihat kedudukan gelembung pada nivo kotak agar tepat di tengah-tengah skala nivo.
8. Putar teropong searah jarum jam sehingga kedudukan sejajar sekrup A,B, atau diputar kira-kira 90˚ dan letakkan berlawanan dengan kedudukan I (kedudukan III), putar sekrup A,B, sehingga gelembung nivo tepat di tengah-tengah skala nivo.
9. Putar teropong searah jarum jam sehingga kedudukannya tegak lurus terhadap dua sekrup A,B, dan letakkan berlawanan dengan posisi II atau putar 90˚ (kedudukan IV), kemudian putar sekrup C tanpa merubah sekrup A,B masuk atau keluar agar gelembung nivo tabung tepat di tengah-tengah skala nivo.
10. Cek gelembung nivo tabung, apakah sudutnya tepat di tengah-tengah skala lingkaran nivo. Jika sudah, pesawat siap dioperasikan dan jika belum maka ulangi kegiatan 6 - 9.
Catatan :
Untuk memperoleh data di lapangan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Setelah pesawat disiapkan tentukan titik yang akan dibidik.
b. Meletakkan baak ukur pada titik yang akan dibidik, arahkan teropong ke baak ukur dengan menggunakan visier untuk mempercepat mengarahkan ke obyek, jika sudah didapat titik yang dibidik, kuncilah klem aldehide horisontal.
c. Tepatkan benang tengah pesawat pada garis tengah baak ukur dengan bantuan sekrup penggerak aldehide horisontal sehingga kedudukan benang tegak pada pesawat segaris dengan garis tengah rambu (baak ukur). Jika obyek bidik (rambu) kurang jelas , maka gunakan sekrup pengatur fokus teropong agar rambu kelihatan jelas. Sedangkan untuk memperjelas benangnya dengan menggunakan sekrup pengatur ketajaman benang.
d. Membaca bacaan benang bawah, benang tengah, benang atasnya, kemudian baca bacaan sudutnya dan juga ukur tinggi alatnya.
Waterpass
Fungsi dari bagian-bagian yang terdapat pada pesawat waterpass sebagai berikut :
1. Lensa pembacaan sudut horisontal, berfungsi untuk memperbesar dan memperjelas bacaan sudut horisontal.
2. Sekrup A,B,C, berfungsi untuk mengatur kedataran pesawat (sumbu I vertikal).
3. Sekrup pengatur fokus teropong, berfungsi untuk memperjelas obyek yang dibidik.
4. Teropong, berfungsi untuk menempatkan lensa serta peralatan yang berfungsi untuk meneropong atau membidik obyek pengukuran.
5. Pelindung lensa obyektif, berfungsi untuk melindungi lensa obyektif dari sinar matahari secara langsung.
6. Lensa obyektif, berfungsi untuk menerima obyek yang dibidik.
7. Klem aldehide horisontal, berfungsi untuk mengunci perputaran pesawat arah horisontal.
8. Sekrup penggerak halus aldehide horisontal, berfungsi untuk menggerakkan pesawat arah horisontal secara halus setelah klem aldehide horisontal dikunci agar kedudukan benang pada pesawat tepat pada obyek yang dibidik.
9. Sekrup pengatur sudut, berfungsi untuk mengatur landasan sudut datar.
10. Visier, berfungsi sebagai alat bantu bidikan kasar untuk mempercepat pembidikan obyek.
11. Plat dasar Waterpass, berfungsi sebagai landasan pesawat.
12. Lensa okuler (pengamat), berfungsi untuk mengamati obyek yang dibidik.
13. Cermin, berfungsi untuk memudahkan pembacaan nivo kotak
14. Nivo Kotak, berfungsi untuk mengetahui kedataran pesawat.
15. Sekrup pengatur ketajaman diafragma,berfungsi mengatur ketajaman benang diafragma(benang silang).
Pada prinsipnya pengaturan alat pada waterpass sama dengan pengturan alat pada theodolit. Adapun caranya adalah sebagai berikut :
1. Injak sepatu statip agar melesak dalam tanah (jika di atas tanah), tinggi statip disesuaikan dengan orang yang akan membidik dan permukaan kepala statip diusahakan relatif datar.
2. Ambil pesawat dan letakkan pada landasan pesawat kemudian dikunci.
3. Mengatur unting-unting agar posisi sumbu I tepat di atas patok.
4. Mengatur ketiga buah sekrup A, B, C, kira-kira setengah panjang as.
5. Sejajarkan teropong dengan dua buah sekrup A dan B (kadudukan I), kemudian sekrup diputar searah (jika masuk, masuk semua; jika keluar, keluar semua) sambil dilihat kedudukan gelembung nivo tabung agar tepat di tengah-tengah skala nivo.
6. Putar teropong searah jarum jam hingga kedudukannya tegak lurus terhadap dua sekrup A, B (kedudukan II), kemudian putar sekrup C (tanpa memutar sekrup A, B) masuk atau keluar sambil dilihat kedudukan gelembung nivo kotak agar tepat di tengah-tengah skala nivo.
Langkah untuk memperoleh data di lapangan dilakukan dengan cara yang sama seperti pada alat theodolit. Agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam pengukuran di lapangan, maka langkah-langkah tersebut di atas harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga ketiga syarat berikut dapat terpenuhi, yaitu :
1. Sumbu I vertikal.
2. Benang silang horisontal tegak lurus sumbu I.
3. Garis bidik sejajar garis arah nivo.
Statif berfungsi sebagai tempat atau dudukan pesawat theodolit maupun waterpass
Cara Penggunaan Statif atau Tripod sebagai Berikut:
Buka tali pengikat statif atau tripod dan pasangkan sedemikian rupa sehingga ketiga kakinya terbuka (untuk berdiri dengan baik). Pemasangan atau penyetelan statif atau tripod harus sesuai dengan tinggi orang yang membidik / mengukur, jangan terlalu tinggi atupun terlalu rendah.
motto ini adalah milik guru SMA, ketika saya menjadi salah satu murid di SMA swasta di jogja
jiKA ada seratus ribu oarang terbaik, maka saya termasuk di
dalamnya,
jika ada sepuluh ribu orang terbaik, maka saya termasuk di
dalamnya,
jaika ada seribu orang terbaik, maka saya termasuk di
dalamnya, ,
jika ada seratus orang terbaik, maka saya termasuk di
dalamnya,
jika ada sepuluh orang terbaik. maka saya termasuk di dalamnya,
jika ada satu orang terbaik , maka saya harus biasa masuk di
dalamnya,
Langganan:
Postingan (Atom)