Kelola Emosi dengan Baik
“Cantik Batin Membuat cantik Penampilan”
SUASANA hati (mood) ternyata juga berpengaruh terhadap penampilan . Kita mungkin pernah menjumpai orang yang secara fis
ik tidak sempurna seperti persepsi cantik perempuan masa kini. Tapi orang tersebut, bisa membuat orang lain merasa nyaman dan senang berada di dekatnya.
ik tidak sempurna seperti persepsi cantik perempuan masa kini. Tapi orang tersebut, bisa membuat orang lain merasa nyaman dan senang berada di dekatnya.
Menurut Kepala Bagian Psikiatri F
akultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dr Warsih A Puspitosari MSc SpKj, penampilan memang tidak bisa lepas dari suasana hati. “Suasana hati akan muncul mempengaruhi individu secara keseluruhan,” katanya.
akultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dr Warsih A Puspitosari MSc SpKj, penampilan memang tidak bisa lepas dari suasana hati. “Suasana hati akan muncul mempengaruhi individu secara keseluruhan,” katanya.
Orang bahagia, tenang dan rileks akan terlihat menyejukkan. “Orang yang tenang, rileks dan mampu mengelola emosinya secara baik, maka ekspresi yang muncul dalam penampilannya pun akan menyenangkan. Suasana hati akan terekspresikan di fisik”
Berbeda dengan mereka yang tegang dan marah. Ketika tersenyum pun, tidak akan membuat diri sendiri dan orang lain merasa nyaman. Emosi-emosi negative seperti sedih, marah, kecewa akan mempengaruhi fisik. Daya tahan tubuh dan daya tahan nyeri menurun. Ini juga berpengaruh pada penampilan pula. Sulit bagi orang yang sedang sedih untuk tersenyum secara tulus.
Padahal senyum itu dapat mempercantik penampilan. Ketika tersenyum, otot-otot pipi akan tertarik ke atas melawan gravitasi sehingga wajah lenih kencang. Lain halnya orang yang sedih, otot wajah akan tertarik kebawah mengikuti gravitasi. Wajah pun menjadi kuyu. “Padahal orang yang akan terlihat cantik kalau wajahnya tidak kuyu, rileks, penuh senyum. Sehimgga kecantikan batin akan membuat kecantikan penampilan penampilan pula, “ujarnya.
CERDAS EMOSI
Inner beauty atau kecantikan dari dalam akan terpancar apabila emosi dikelola dengan baik, selalu berpikir positif terhadap dirinya, ikhlas, syukur, merasa senang, bahagia dan menerima ornag lain dengan baik. “itupun akan terpancar di wajah dan mata, sehingga membuat seseorang penuh daya tarik dan ornag pun akan senang dan nyaman berinteraksi dengan nya,”terangnya.
Sebab itu, warih yang juga menjabat Seksi ILmiah Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran jiwa Indonesia (PDSKJI) menekankan pentingnya manajemen stress. Stressor (penyebab stress) selalu akan muncul dalam kehidupan. Namun yang terpenting bukan masalahnya, tapi bagaimana menghadapi dan menyelesaikannya. Itulah yang dinamakan manajemen stress. Marah, sedih, menangis sebenarnya boleh-boleh saja, karena itu ada pada diri setiap orang. Yang perlu diperhatikan, cara pelampiasannya agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Orang yang cerdas emosi, adalah mereka yang mampu mengenali emosinya dan bisa mengelolanya. Untuk itu yang perlu dilakukan pertama kali adalah mengenali diri sendiri. “kita harus kenal dulu, saya lagi sedih, bahagia atau marah. Setelah itu cari cara untuk mengatasi emosi negative,’’ ujarnya.
Secara teori ada banyak cara mengatasi stress mulai dari rekreasi, mendengarkan music, relaksasi, curhat dan lain-lainnya. Namun masing-masing individu, punya cara berbeda dalam mengatasi sedih atau marah yang dirasakannya. Dan itu harus di cari mana yang palin efektif untuk diri kita. Ada orng yang stress ketika menonton televise menjadi lebih enek, tapi ada yang tambah stress. “jadi tidak bisa disamakn , masing-masing harus tahu cara mengelola stres untuk dirinya sendiri ,” tandas warih. Ada pula orang yang butuh lebih dari satu cara untuk mengatasi stres.
Lebih Nyaman
Cara kita mengatasi stress ini sangat penting bagi kesehatan, penampilan maupun menjalin relasi. Dalam hubungan interpersonal, orang akan merasa lebih nyaman berhubungan dengan mereka yang punya kecerdasan emosi. Artinya, bisa mengontrol emosi, empati, tenang, lembut, mengekspresikan emosi secara wajar dan bisa menerima ornag lain.
Walau wajahnya cantik tapi kalau dalam interpersonal tidak bisa mengelola emosi, orang tidak akan suka berhubungan dengan dia.” Jadi dalam hubungan interpersonaljustru kecerdasan emosi, ketenangan dan pengenalan terhadap orang yang membuat orang orang lain merasa nyaman. Meski mungkin wajahnya tidak sesempurna yang dipersepsikan cantik secara fisik,” ujar Warih.
Referensi kedaulatan rakyat minggu pahing 29 januari 2012(5 MULUD 1945)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar