INDONESIA tentu pernah mengukir sejarah hadirnya sejumlah perempuan yang berdiri di depan, memimpin pergerakan dan bahkan memimpin negeri ini. Ada Cut Nyak Dien, RA Kartini, Cut Mutia, dan berlanjut hingga Megawati soekarno putrid serta Mutia Hatta. Dalam pesta demokrasi Pemilu 2004, bahkan kader-kader politik perempuan naik keatas panggung politik, selain untuk memenuhi kuota 30 % juga sebagai pendobrak ketidakadilan gender yang melekat dalam kultur bangsa Indonesia.
Di belahan bumi lain, di Chile, saat ini pergerakan mahasiswa sedang gandrung denagn seoarng mahasiswa cantik usia 20-an, Camila Vallejo. Ia menjelma menjadi tokoh oposisi paling berpengaruh di chile. Aksinya memimpin demonstrasi jutaan rakyat Chile melawan rezim otoriter, mempesona banyak kalangan. Komandan Camila, begitu panggilannya, adalah Presiden Ikatan Mahasiswa Universidad de Chile, universitas paling berpengaruh di negeri itu.
Di belahan bumi lain, di Chile, saat ini pergerakan mahasiswa sedang gandrung denagn seoarng mahasiswa cantik usia 20-an, Camila Vallejo. Ia menjelma menjadi tokoh oposisi paling berpengaruh di chile. Aksinya memimpin demonstrasi jutaan rakyat Chile melawan rezim otoriter, mempesona banyak kalangan. Komandan Camila, begitu panggilannya, adalah Presiden Ikatan Mahasiswa Universidad de Chile, universitas paling berpengaruh di negeri itu.
“Selama bertahun-tahun, anak muda Chile telah menjadi korban model neoliberal yang mengagungkan konsumerisme dan pencapaian personal. Semua tentang saya, saya, saya. Tak ada banyak empati untuk yang lain,” kata Camila di kantornya.
Harian Daily Beast menulis, gelar sarjana di negeri itu hanyalah milik elite. Banyak pelajar putus sekolah , mencapai 52 persen. Hutang Negara, biayanya harus ditanggung selama satu decade. Dan Pinera, presiden sekarang, menjadi sasarn empuk dari keputusan rakyat Chile hari ini.
Di tengah keputusan rakyat, muncullah seoarng mahasiswi cantik bertindik di hidungnya, Camila Vallejo. Dalam beberapa bulan, Camila menjadi cerita kepahlawanan baru di Amerika Latin, memiliki 300.000 follower di Twitter dan puluha ribu penggemar di Facebook Page. Di korea Selatan, penggemarnya membuat akun Twitter khusus tentang dia. Popularitas Camila, telah melampaui sang Presiden sendiri.
Karena terdesak, Presiden Chile menawarkan Camila dan kawan-kawannya peningkatan jumlah beasiswa dan anggaran pendidikan. Namun, ternyata bukan itu yang dicari Camila. “Tindakain ini bagus, namun itu bukan perubahan structural, seperti yang kami inginkan “ kata Camila sambil menghisap sebatang rokok. “Kami ingin mengubah model pembangunan.”
Di belahan bumi yang lain, kiat mengenal sosok Aung San Suu Kyi, Benazir Bhutto, Indira Gandi dan Sonia Gandi, Sirimavo Bandranaike. Tokoh-tokoh politisi perempuan ini juga memperjuangkan demokrasi, sosialisme, humanisme, kesetaran gender, dan tentu saja perjuangan mensejahterakan rakyat.
Selain itu masih ada Margaret ThatCher dari Inggris yang berhasil melepaskan negaranya dari lilitan krisis keuangan.
Kiat patut bertanya, apakah perempuan-perempuan Indonesia akan dapat menjadi alternative kepemimpinan solutif, mendobrak dominasi kepemimpinan laki-laki yang belum mampu membuktikan ketangguhannya?
Sumber : kedaulatan rakyat selasa, 10 januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar